Rp 0

No products in the cart.

Coming Soon, Sumatra Selatan Wedding Expo 2024 Season II, June 2024

office@maknawedding.id

+62 812-7893-2624

Rp 0

No products in the cart.

Tradisi Unik Pernikahan di Indonesia

More articles

Pernikahan adalah salah satu momen yang patut dikenang di sepanjang perjalanan hidup oleh kedua mempelai, dan salah satu cara menjadikan momen pernikahan tersebut selalu dikenang adalah jika terdapat hal unik di dalam prosesi pernikahan tersebut, yang menjadikan momen itu melekat di memori sampai kapanpun.

Di negara kita Indonesia, yang merupakan negara dengan penuh keragaman budaya di setiap daerahnya memiliki banyak sekali tradisi unik yang terus dilakukan sebagai budaya turun menurun maupun sebagai daya tarik bagi masyarakat lokal maupun dunia untuk menyaksikan langsung tradisi unik tersebut. Berikut ini tradisi unik pernikahan dari berbagai macam daerah di Indonesia.

Photo by Makna Wedding

Munggah (Palembang)

Prosesi pernikahan unik asal kota palembang, Munggah adalah prosesi puncak dari semua persiapan yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak pengantin, atau dikenal sebagai Hari H Pernikahan dalam adat palembang.

Biasanya sebelum tiba di prosesi puncak pernikahan atau Hari H, terdapat beberapa larangan yang harus dilakukan oleh calon pengantin, dari Madik (melihat), Menyenggung, Ngebet (diikat), Berasan (bermusyawarah), Mutuske Kato, Nganterke Belanjo, ritual jelang akad nikah, dan Munggah.

Untuk memeriahkan prosesi Munggah ini, biasanya terdapat tabuhan rebana yang mengiringi rombongan pengantin pria ketika ingin menemui pihak mempelai wanita.

Image : hai.grid.id

Merarik (Lombok)

Dalam tradisi Merarik atau tradisi pelarian, calon pengantin pria mengharuskan “menculik” calon pengantin wanita terlebih dahulu sebelum dinikahi. Cara dari tradisi ini, ketika calon pengantin pria ingin meminang gadis pujaannya itu, hanya saja tidak memberitahukan kepada kedua orang tuanya, bila ingin menikah.

Tetapi, dalam tradisi ini juga terdapat peraturan yang harus dipatuhi. Seperti, gadis tersebut tidak boleh dibawa langsung ke rumah calon pengantin pria, melainkan harus dititipkan ke kerabat laki-laki dulu dan juga harus membawa teman atau kerabat sebagai saksi dalam prosesi ini, setelah itu pihak kerabat laki-laki akan mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemberitahuan bahwa anak gadisnya telah diculik.

Image : idozone.id

Uang Panai (Makassar)

Tradisi pernikahan yang dikenal dengan uang panai (mahar) yang diberikan oleh pengantin pria untuk pegantin wanita. Besaran uang panai ini disesuaikan dengan strata calon pengantin wanita, mulai dari garis keturunan keluarga, pekerjaan, kecantikan hingga tingkat pendidikan dan khusus wanita dengan garis keturunan bangsawan, harga panai atau mahar bisa mencapai miliaran rupiah. Akan tetapi, besaran nilai dari uang panai tersebut masih bisah didiskusikan oleh kedua belah pihak.

image : travelingyuk.com

Tradisi Menahan Buang Air (Kalimantan)

Bagi masyarakat Tidung, Kalimantan. Terdapat tradisi unik setelah pernikahan ini berlaku. Tradisi menahan buang air ini, mengharuskan calon pengantin untuk tidak melakukan buang air kecil dan besar selama tiga hari.

Agar tradisi ini bisa berjalan dengan lancar, kedua calon pengantin ini akan diberikan makanan dan minuman dengan porsi yang sangat sedikit dari biasanya. Jika tradisi ini dilanggar, konon katanya calon pengantin akan mendapatkan musibah setelah pernikahan seperti perselingkuhan atau kematian sang buah hati.

Maminang (Minang)

Maminang merupakan kebudayaan dari tanah minang. Dalam prosesi ini pihak keluarga calon mempelai wanita yang bertindak sebagai pelamar untuk menikahi laki-laki tersebut. Sebelum menikah, pihak perempuan harus melewati tahapan Maresek (lamaran) dengan cara membawakan hantaran ke calon mempelai pria.

Kemudian, prosesi dilanjutkan dengan Maminang atau Batimbang Tando. Prosesi ini merupakan lanjutan dari prosesi yang pertama, yaitu pihak mempelai perempuan mendatangi lagi ke tempat calon mempelai pria sama seperti sebelumya, pihak mempelai wanita membawakan hantaran ke calon mempelai pria, tetapi kali ini ditambahkan dengan sirih pinang untuk dicicipi keluarga pihak calon mempelai pria.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest